Tak hanya itu, pantai ini juga terkenal dengan tiang bendera yang berdiri tegak di tengah pantai, menciptakan pemandangan yang unik dan menarik. Pantai Tiang Bendera
Untuk kamu yang mau berkunjung ke Telaga Nirwana juga ada baiknya membawa drone atau boleh juga nih menyewa alat tersebut. Pasalnya, di sini kamu akan menemui sebuat batu yang berbentuk seperti hati dan sangat indah kalau kamu abadikan dari ketinggian!
Pakaian adat kaum laki-laki Suku Sikka umumnya terdiri dari kain penutup badan dan juga penutup kepala. Untuk penutup badan, biasanya mirip seperti kemeja gaya barat yang bertangan panjang dengan warna putih.
Namun demikian tidak disarankan untuk datang pada saat hari telah gelap. Mengingat kondisi gelap akan beresiko jika berjalan di atas batuan karang yang licin dan tajam.
Travellers pasti akan senang berada di dua kawasan wisata ini, saat cuaca cerah, langit pun tampak bersih dan membiru.
Tradisi ini terutama dilakukan saat laut surut jauh atau 'meting besar', melibatkan seluruh anggota keluarga. Interaksi dengan pelaut pendatang, khususnya dari Sulawesi yang mencari hasil laut di perbatasan Australia, telah memengaruhi tradisi ini.
Pantai ini berupa teluk menghadap ke arah Samudera Indonesia yang cukup ganas. Namun, pengunjung tidak perlu khawatir karena posisi teluk menjorok jauh ke daratan dan diapit tebing-tebing karang kokoh di kedua sisinya. Pantai itu pun teduh seperti kolam renang yang tenang dan bersih, aman untuk mandi dan berenang.
Pantai ini juga dikelilingi pohon pinus yang cantik. Belum ada masyarakat sekitar yang berjualan ditempat ini sehingga disarankan untuk membawa bekal sendiri.
Adakah yang mengetahui bahwa setiap angka pada kode pos di Indonesia memiliki makna ? Setiap angka menunjukkan beberapa makna sesuai dengan wilayah yang di alamatkan.
Sasando adalah salah satu alat musik tradisional yang berasal dari Rote yang bisa dikatakan mendunia. Hal ini karena Kabupaten Belu Sasando telah menjadi salah satu alat musik yang diperkenalkan oleh pemerintah Indonesia ke kancah Internasional pada saat KTT ke 42 ASEAN.
Kabar kurang sedapnya ketika mau berkunjung ke sini adalah perjalanan yang ditempuh sangatlah jauh dan lama. Usai melewati jalur darat yang cukup memakan waktu lama, kamu masih harus menyusuri perairan dengan menyewa perahu dari warga lokal.
Jangan lupa membawa topi untuk melindungi kepala dari sengatan matahari serta peralatan untuk melindungi kamera dari kerusakan karena percikan air laut.
Untuk pengunjung yang baru pertama kali datang ke Mulut Seribu perlu ditemani pemandu yang berasal dari nelayan setempat dikarenakan jalur masuk maupun jalur keluar menuju lokasi wisata ini hampir seragam sehingga tanpa pemandu, traveler akan kewalahan menemukan jalan keluar.
Kondisi kekeringan dan akses air bersih yang minim biasanya dialami oleh daerah di Kepulauan Timor, tapi setau saya sih malah udah teratasi masalah tersebut.